Sabtu, 17 November 2012

Rencana Tuhan Itu Indah

 Rencana Tuhan itu memang indah. Bahkan terlalu sangat indah. Seperti saat
kita meminta kupu-kupu yang indah, terkadang Tuhan hanya mengasih kita kepompong. Namun, jika kita sabar dan berserah diri terhadap keputusannya. Kepompong itu akan berubah menjadi kupu-kupu yang indah. Bahkan, mungkin lebih indah dari kupu-kupu yang kita minta. Semua akan indah pada waktunya.

 Mungkin jarang atau bahakan tak pernah kita sadari bahwa Tuhan telah memberikan jalan yang terbaik untuk kita. Dari semua masalah yang ada, Tuhan pasti menyisipkan sesuatu yang berharga untuk kita. Seperti yang tersisip saat ada "Cerita Kehidupan" yang ber"ending" sedih. Terkadang tanpa kita sadari banyak sekali pelajaran yang dapat kita petik.
Semua permasalahan pasti ada jalan keluar. Percayalah, Tuhan tidak akan berdiam diri. 

 ......."syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah"........


  1. Kepura-puraan maksudnya adalah bahwa hidup ini sebenarnya adalah kosong, tidak ada artinya bagi kita semua. Kita mencari harta dan menumpuknya sebanyak-banyaknya adalah sejatinya kosong. Kita mencari gelar dan jabatan setinggi-tingginya adalah sebenarnya kosong. Kita bernapas pun sebenarnya adalah kosong. Jadi, sebetulnya semuanya adalah kosong, kecuali Yang Maha Agung yang mempunyai kuasa bagi seluruh alam, tak terkecuali manusia.
  1. Saling menyombongkan diri maksudnya kita hidup hanya dikejar oleh rasa ingin membanggakan diri sendiri. Punya sesuatu yang sedikit pun apabila dirasakan baik baginya cenderung ingin ditunjukkan kepada orang lain. Rasa kebanggaan terhadap diri sendiri (dan juga bisa membanggakan orang lain atau harta benda yang dimiliki) itu tidak dapat dipungkiri melekat pada diri semua manusia tanpa terkecuali.
  1. Penipuan. Yang dimaksud penipuan di sini adalah, bahwa nikmat yang dirasakan di dunia adalah sebenarnya bukan nikmat yang langgeng, hanya nikmat semu dan sesaat. Namun itu dirasakan nikmat dan cenderung dengan senang hati dilakukan oleh manusia. Sedangkan nikmat yang sebenarnya adalah nikmat akhirat, yang di dunia adalah dirasakan bukan sebagai nikmat oleh manusia melainkan sebagai sebuah beban atau tuntutan. Sehingga, manusia cenderung untuk meninggalkannya.
Kehidupan di dunia ini hanyalah dapat dirasakan bukan sebagai ketiga hal di atas oleh orang yang benar-benar tidak memikirkan ketiga hal yang di atas, melainkan menyandarkan kesemuanya kepada Yang Esa. Sedangkan untuk bisa melakukan itu, manusia harusnya mempunyai dua kunci hidup, yakni SABAR dan SYUKUR (Sesuai dengan konsepku pribadi, namun sekarang aku tambahi satu lagi jadi 3S: SADAR, SABAR, dan SYUKUR).

by:Larasati
@freza_10kcm